Sabtu, 01 Oktober 2011

BAHASA DAN KATA: nenek

BAHASA DAN KATA: nenek: Sahabat.. lusa ketika aku terduduk dalam sebuah keadaan yang meragukan. Jalanku waktu itu dihentikan oleh suatu keadaan yang memalukan dan ...

nenek


Sahabat.. lusa ketika aku terduduk dalam sebuah keadaan yang meragukan. Jalanku waktu itu dihentikan oleh suatu keadaan yang memalukan dan memilukan. Dalam laju kendaranku yang perlahan, aku dihadapkan pada pemandangan yang begitu menyesakkan. Seorang wanita lanjut usia tergambar di wajahnya yang keriput tua berjalan sendiri dan tak pasti, kemudian terhenti di depan sebuah kemegahan. Perlahan tunduk di antara pintu gerbangnya, sejenak kemudian meneguk air di tepian jalan yang berlubang, sisa hujan semalam. Jalanku masih jelas di tepian kota, tapi kuragukan keramahanya. Bagaimana mereka menggambarkan kekuasaan nya? Tidak cukupkah anak jalanan mengganggu jalan mereka di persimpangan jalan kota, di bawah lampu merah, dan beberapa di sudut taman yang mereka sebut itu halaman.? Sebatas kesenjangan di atas senja, ini ada dan nyata di tepian mata kalian, para PENGUASA…!

buku bergambar

Pagi ketika senja yang pernah kurindukan dulu, bersembunyi di sudut dua daun pintu kelasmu, aku sekarang berlalang jauh dari duniamu. Ketika itu pagiku di sebuah puluhan kilo jarak dan kenangan yang membentang, kunantikan seseorang dalam pertemuan yang begitu menyenangkan. Masih terpisah oleh kurang lebih satu jam perjalanan yang cukup membosankan, diantara gemuruh roda-roda kehidupan para pekerja aku dipaksakan untuk suatu keadaan yang tak pernah terbayangkan, ternyata aku pernah mengenalmu dalam sebuah buku.